Perfect Definition of 'Beauty with Brain' Goes to Vigorous Creature Called Woman.

        


                              woman
                                   ☆
                noun as in female human


Dilahirkan sebagai perempuan, adalah tanda awal dimulainya pergulatan rumit sebagai makhluk hidup. Arti "Berjuang" di kacamata mereka, seperti perkalian ganda pada rasa sakit saat tubuhmu tertimpa seekor gajah. Krisis emosional menjadikan kaum wanita untuk meletakkan moral diatas logika. Mereka bahkan tak bisa memilih alur kehidupannya masing-masing, berkat simbolisme atas pendefinisian 'Lemah' yang turun-temurun dilestarikan. 

Beratnya kodrat-kodrat yang harus di tanggung menjadikan kaum wanita terbiasa dalam hal mengubur 'angan'. Seolah telah tertoreh di buku takdir akan hikayat yang berakhir tragis. Jangan pula terselap atas tekanan dari segala aspek konvensional. Hukum mutlak sisi religius dan kemasyarakatan, telah bangun stereotip "Wanita tak lebih dari mesin penghasil keturunan." Frasa yang berhasil mengkotak-kotakkan kaum ini terhadap kemunduran.

Sexisme, patriarki, misoginis. Penyakitnya mewabah ke penjuru dunia bahkan sebelum dilahirkannya tata surya. Memakan korban paling banyak pada pejantan, si pusat kekuasaan. Pengajaran-pengajaran yang ditanamkan pada anak lelaki seringnya arahkan kaum ini untuk duduki strata setinggi langit. Letakkan diri di tier pertama tak hanya pada hal kepemimpinan, melainkan hampir di seluruh titik terkecil keputusan. Mereka pejantan berbondong-bondong jauhkan kaum wanita dari tirai pengetahuan. Terkurunglah berabad-abad, terikat hanya untuk mengabdi layaknya binatang peliharaan, sampai akhir hayat.

Di masa itu, tak sedikit kaum wanita yang berani memberontak. Mereka berdiri diatas lutut sendiri demi tunjukkan probabilitas perempuan pada tata ruang dunia yang carut marut. Dimulai dengan tingkat kepamoran ratu Mesir, Κλεοπάτρα Θεά Φιλοπάτωρ atau Cleopatra. Tak bisa dipungkiri, Timur Tengah dibawah kuasa sang Ratu Philopator berhasil menyeimbangkan kekuatan hingga bertahun-tahun mempertahankan pondasinya. Ancient Egypt tanpa dudukan sang Ratu mungkin tak akan sampai sejauh ini. Sayang tahta itu harus padam pada 31 SM akibat kekalahannya dengan Pasukan Oktavianus. 


Kemudian satu kisah yang datang dari sebuah negara bagian Amerika Serikat bernama Alabama. Dirinya terkenal akan cerita pelik nan menyedihkan yang melingkupi sepanjang garis usia, yakni derita takdir sebagai tuna rungu dan tuna netra sejak usia 19 bulan. Siapa lagi kalau bukan Helen Adams Keller. Cerdas, dedikasi tinggi, dua kata sempurna untuk tunjukkan kuatnya pendirian sosok ini. Dengan keterbatasan itu, ia menjalani hidup layaknya manusia biasa, tanpa pernah lontarkan sepetik keluh. Peran dalam mengharumkan martabat dirinya sendiri tak terelakkan. Ia menyabet banyak pencapaian semasa hidup. Salah satunya adalah, keberhasilan sebagai penyandang disabilitas dengan gelar Sarjana pertama di dunia. 


Bicarakan kepintaran, seringkali aspek tersebut tak di korelasi kan dengan rupa. Namun yang satu ini sedikit banyak perlu dibicarakan. Sang visioner dan matematikawan berdarah Austria, serta aktris tersohor dari tahun 30-40an. Hedwig Eva Maria Kiesler atau lebih dikenal sebagai Hedy Lamarr. Paras cantiknya bolak balik hiasi tembok-tembok zaman Perang Dunia ke-II berisikan poster seni peran. Ia memainkan banyak tokoh di industri hiburan. Salah satu yang terkenal, lakonnya sebagai Eva Hermann di Film Ecstasy keluaran tahun 1933. Hedy Lamarr di eranya diketahui sebagai lambang seksis dari gambaran wanita-wanita idaman kalangan pria, seperti halnya Marilyn Monroe. 

Namun penilaian itu seiring waktu memudar. Kancah Hedy Lamarr sebagai sosok terpandang tak lagi sebatas pemain film erotis atau aktris dengan muka rupawan, melainkan gelar ilmuwan terpaku di belakang nama. Hal ini diawali dengan kepedulian Lamarr atas buruknya sistem navigasi Amerika di Perang Dunia ke-II. Berkelit dengan jiwa inovatif dan otak yang revolusioner, ia berhasil ciptakan sebuah teknologi mutakhir yang bisa memindahkan dua frekuensi secara bersamaan. Penemuan panjang yang saat ini sering kita sebut sebagai Bluetooth. Kemudian analisisnya di anak pinak hingga ciptakan kembangan data bertajukkan Wifi serta alat navigasi bernama GPS. Besar peran wanita ini akan kemajuan teknologi yang sekarang kita nikmati, mengobarkan supersivitas kaum perempuan kala itu.


Membahas tokoh-tokoh emansipasi wanita ini, seperti sayur tanpa garam jika tak bicarakan perwakilan Nusantara. Ia yang mulutnya tak pernah kelu, atau lelah suarakan kesetaraan. Ia yang berani lawan pergolakan, bahkan dari yang miliki ikatan darah. Raden Ajeng Kartini, tak lazim jika ada orang tak ketahui eksistensinya di bumi pertiwi. Dedikasinya dalam menyuarakan pendidikan bagi kaum wanita di Indonesia perlu diingat bahkan setiap saat. Besar hutang yang kita perlu bayar, hingga saat ini bersekolah bagi kaum wanita bukan lagi kebutuhan tersier. Raden Ajeng Kartini, selamatkan bangsa dari kebodohan, fakta paling terang.

Wanita-wanita hebat tersebut tercatat di arsip-arsip sejarah, kenegaraan, juga statistik yang dengan gamblang tunjukkan tinggi presentase mereka sebagai pengaruh dunia. Sekali lagi, mereka baru sebagian. Belum kusebutkan semua nama-namanya, atau paragraf ini akan berakhir terlalu panjang.

Tetapi dari semua itu, masihlah ada satu dua onggok daging sebutkan mereka tetaplah perempuan. Makhluk hidup yang tugasnya melayani pria, memberi keturunan, atau doyan bersolek agar sedap dipandang. "Sekolah tinggi-tinggi, ujungnya jadi ibu rumah tangga." Tak salah dengan menjadi Ibu rumah tangga, ialah pekerjaan paling mulia. Yang bermasalah adalah biang didalam tindakan-tindakan separatis itu. Ada pula lontaran kata "Wanita bermartabat tinggi akan kesulitan mencari pasangan" Ucapan itu lolos seolah diri dan kaumnya adalah pusat dunia dan alam semesta. Puncak dari superior mereka yang terhitung ekstrem.

Pada akhirnya bukan niat hendak samaratakan, Namun orang-orang demikian lah yang menjadi faktor terbesar kemunduran peradaban. Bukti konkret bahwa wabah Sexisme, Patriarki, Misoginis masih menjadi penyakit tanpa obat



[ Trivia ]
1. Seksisme adalah prasangka dan diskriminasi yang didasarkan pada gender. Seksisme sering kali muncul karena peran dan stereotip gender, maksudnya adalah adanya penilaian negatif terhadap seseorang karena seseorang tersebut adalah perempuan. Perempuan rentan sekali menjadi korban dalam sosial

2. Patriarki adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan utama dan mendominasi dalam peran kepemimpinan politik, otoritas moral, hak sosial dan penguasaan properti. Dalam domain keluarga, sosok yang disebut ayah memiliki otoritas terhadap perempuan, anak-anak dan harta benda.

3. Misoginis adalah kebencian atau tidak suka terhadap wanita atau anak perempuan. Misogini dapat diwujudkan dalam berbagai cara, termasuk diskriminasi seksual, fitnah perempuan, kekerasan terhadap perempuan, dan objektifikasi seksual perempuan. 



Thank you for taking your time by reading this messy article. I wrote this bcs the current situation on how men put a stigma across woman. I just pouring what happen inside my head onto product. And, yeah, that's it. Hope you like it!

Song of the day: https://open.spotify.com/track/5YRJ5UFg4xFpSpvQNPNv4R?si=RNSlmtUMSBysuZnU9jdOzA







Komentar

  1. Terimakasih sudah mengangkat dan berbagi tentang betapa hebatnya wanita yang juga berhak memiliki arutala

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer