Monster 2023 Dan Fakta Menarik Didalamnya
Tahukah kamu, masyarakat Indonesia termasuk golongan orang yang banyak menghabiskan waktu luangnya untuk menonton film. Menurut data statistik yang telah dikumpulkan dari beberapa responden, 70% dari mereka memilih menonton film untuk mengisi waktu senggang dibandingkan melakukan hobi lain. Hal ini menjadikan industri film di dunia dan lokal memiliki peluang besar untuk menggaet pangsa di Indonesia. Salah satu diantara yang populer adalah, Jepang.
Seperti yang kita tahu, industri hiburan Jepang, populer dengan anime dan drama mereka yang variatif dan beraneka ragam. Banyak dari anime maupun drama tersebut meniti kesuksesan dan dapat mencuri perhatian khalayak penjuru dunia, hingga membentuk fanbase yang tak bisa terhitung hanya dengan tangan kosong. Namun disisi lain, film Jepang masih banyak belum di lirik oleh penggemar culture Jepang. Tidak, setelah akhirnya film "Monster" membalikkan keadaan, menarik atensi jagat maya.
Monster (Jepang: 怪物) adalah film drama Jepang yang disutradarai oleh Hirokazu Kore-eda, dan ditulis oleh Yuji Sakamoto. Film ini menjadi titik balik Kore-eda, karena setelah 15 tahun berkarir ini adalah pertama kalinya ia tidak menulis sendiri film yang ia sutradarai. Dalam penayangannya, Monster sudah lebih dulu ditayangkan secara perdana di Festival Film Cannes ke 76 pada 17 Mei 2023 lalu. Monster turut berkompetisi untuk Palme D'or dan berhasil dianugerahi Queer Palm.
Film ini mengangkat premis utama tentang dua anak laki-laki yang sedang mencari jati diri. Monster menunjukkan tiga sudut pandang berbeda. Pada awal film, kita disuguhkan sudut pandang Ibu dari Minato yaitu Saori Miguno yang diperankan oleh Sakura Ando. Di bagian ini, kita ditunjukkan mengenai esensi hubungan ibu tunggal dengan anak. Kita diperlihatkan gambaran mengenai pentingnya orang tua untuk memahami apa yang dirasakan oleh anak, salah satunya perihal sexual identity. Kemudian sudut pandang kedua, adalah sudut pandang dari guru yaitu Michitoshi Hori yang diperankan oleh Eita Nagayama. Dalam pandangan ini, sang guru hanya mengetahui pembullyan yang terjadi antara anak didik mereka. Namun, di kedua sudut pandang, tak satupun dari mereka bisa memahami, apa yang perlunya mereka pahami.
Kemudian yang terakhir, ada sudut pandang Miguno Minato yang diperankan olah Soya Kurokawa. Disini, akhirnya kita dapat mengungkap apa sebenarnya yang terjadi. Di bagian awal, ditunjukkan alasan dan jawaban mengenai keanehan yang terus berlangsung pada anak-anak tersebut. Kita akan merasakan sedih yang mendalam ketika satu persatu teka-teki terjawab. Tentang bagaimana Minato bersama Yori Hoshikawa yang diperankan Hinata Hiiragi mengalami kebingungan yang sama, bagaimana mereka dihantui oleh pertanyaan dan denial di kepala mereka. Hingga premis akhir memperlihatkan keduanya 'menerima' atas apa yang ada pada diri mereka. Semua dikemas menjadi satu runtutan yang padu. Menjadikan kita yang menonton ikut merasakan pilu.
Setelah perilisan resminya, Monster terus menjadi perbincangan hangat di kalangan pecinta film. Orang-orang mengaku bahwa film ini layak dinobatkan sebagai Movie of The Year. Karena memang kompleksitas isu sosial yang dibawanya. Mulai dari pelecehan seksual, kesetaraan gender, parenting, hingga isu utama yang terjadi pada pemeran utama yaitu isu mengenai perbedaan orientasi seksual. Menurut film ini, siapapun bisa menjadi monsternya, tergantung bagaimana kita hendak menerima atau berlaku sebaliknya.
Daftar Pustaka;
Katadata, Wikipedia
Komentar
Posting Komentar